Sabtu, 26 Mei 2018

Food Prep Part 2 : Mengurangi Keribetan di Dapur

Saya rasa bahasan mengenai Food Prep sudah sangat berjibun di internet. Saya sendiri masih belajar untuk memulai dan mencoba istiqomah dalam meng-organized isi kulkas ini. Benar-benar masih butiran debu yang tak kasat mata.

Sumber foto : dokumen pribadi

Tentang pengertian Food Prep dan manfaat yang saya rasakan bisa di baca disini ya.

Mulai dari mana?

Setiap akan memulai sesuatu, yang paling utama adalah niatnya..hihi...iya saya pengen mengurangi keribetan saat memasak.

Kalau melihat postingan di Instagram, banyak sekali contoh Food Prep yang bikin mata seger, rapi dan apik dengan kontainer makanan yang serasi dan diberi label. Bikin pengen kan... Tapi klo nunggu se perfect itu kapan mulainya ya hehe.. Harus nunggu anggaran juga buat beli ini itu.

Bicara tentang jenis kontainer makanan, saya masih pakai Tupperware yang ada di rumah, karena memanfaatkan yang ada supaya tidak teronggok. Tentang apakah kontainer makanan yang dipakai harus BPA Free atau tidak....saya belum faham. Tapi tentunya lebih bagus kalau pakai yang BPA Free ya.

Food Prep ribet?

Iya memang ribet diawal, bisa menghabiskan waktu 1-2 jam bahkan lebih (tergantung banyaknya belanjaan) untuk mem-Food Prep nya. Yang jelas sebisa mungkin setelah belanja sayuran langsung di eksekusi untuk Food Prep. Berhubung punya bayi...biasanya saya nunggu dia bobok dulu atau kalau bisa disambi ya disambi.

Saya mulai dengan ikan dan daging lebih dulu supaya tidak terlalu lama berada di suhu ruang. Untuk daging sapi tidak perlu dicuci dulu, potong sesuai kebutuhan, masukkan ke kontainer makanan lalu masuk freezer. Untuk ikan biasanya saya cuci dulu sampai bersih, masukkan ke kontainer makanan, kasih jeruk nipis, lalu masukkan freezer. Untuk ayam, sekarang ini saya lebih suka menyimpan setelah diungkep karena praktis tinggal goreng atau bisa dimasak menu lain.

Selanjutnya ke sayuran, dibersihkan, dipilih, dipilah, dicuci, ditiriskan, dimasukkan kontainer makanan, terakhir simpan di kulkas bawah. Bisa sekalian dipotong sesuai kebutuhan. Untuk buah belum saya lakukan, biasanya dadakan kalau mau dimakan hehehe...kecuali buah potong seperti pepaya, semangka, melon...itupun biasanya juga cuma mampir di kulkas.

Sayuran bisa tahan berapa lama?

Untuk berapa lamanya sih... yang jelas gak lama, kan dimasak hihi. Kecuali yang di freezer itu bisa bulanan (pengalaman nyimpen daging qurban).

Jadi...Food Prep versi saya itu sederhananya adalah nitip sayuran, ikan, daging, ayam yang sudah bersih di kulkas. Balik lagi ke tujuan awal saya yaitu sedikit mengurangi keribetan saat menyiapkan bahan memasak di dapur. Kalau toh si sayuran itu bisa lebih tahan lama itu bonus banget. 

Bisa masak lebih cepat dan tidak ribet itu menguntungkan bagi saya yang punya bayi apalagi kalau dia gak bobok, pastilah dia jadi calon "little helper" di dapur...alias pengen bantu emaknya (main apa aja yang ada di dapur) plus narik-narik baju emaknya. Jadi, dengan bahan masakan yang sudah siap tentu sangat membantu.

Sumber gambar : @momisdrawing

Biasanya saya belanja dua kali dalam seminggu, tergantung situasi dan kondisi. Lebih oke lagi kalau bisa merencanakan menu di awal...lebih tertata belanjanya juga keuangannya.

Demikian sedikit pengalaman saya tentang Food Prep, semoga bisa diambil manfaatnya.


Kamis, 03 Mei 2018

Food Prep Part 1 : Apa itu Food Prep?

Sebagai ibu yang full time di rumah, bukan berarti semua pekerjaan beres-res dengan rapih dan tertib tepat waktu. Walau 24 jam didedikasikan untuk rumah tangga, rasanya masih kurang dan kalau tidak pintar mengatur waktu ya berantakan semuanya. Dan saya masih belajar tentang "mengatur waktu" dan hal apa saja yang bisa saya lakukan agar lebih efisien dalam mengatur urusan rumah tangga. Salah satu hal yang menarik perhatian saya adalah tentang Food Preparation atau biasa disebut Food Prep

 Gambar diambil dari pinterest

Apa itu Food Prep?

Pertama kali saya kenal Food Prep dari Instagram nya mbak @ennolerian, kemudian terbawa lah saya ke akun Instagram mbk @miunmiunan dan mbak @atiit.

Jadi...singkatnya Food Prep itu adalah memilah dan membersihkan sayuran, buah, ikan, daging hasil belanja dari kang sayur, lalu mencucinya, memotongnya, memasukkannya per jenis ke kontainer makanan, terakhir disimpan di kulkas. Untuk sayuran di kulkas bawah, untuk ikan dan daging di freezer atau sesuaikan dengan kebutuhan. Belanja sayuran bisa diatur misal seminggu sekali. Begitu juga pengaturan menunya.

Gambar diambil dari pinterest

Manfaat dari menerapkan Food Prep yang saya rasakan antara lain :

1. Meminimalisir sampah organik dari  sayuran, buah dan ikan.
Jika sayuran langsung dimasukkan tanpa dipilah dan dibersihkan, maka akan banyak bagian yang nantinya layu, busuk atau kering padahal sebenarnya bisa dimasak. Beda halnya kalau sayuran dibersihkan dahulu. Begitu pula dengan ikan. Jadi dengan menerapkan Food Prep, membuang sampah organik hanya sekali, tidak setiap kali masak.

2. Umur sayuran jadi lebih panjang.
Nah jadi inget mata kuliah pasca panen kan, terpakai lho ternyata untuk berumah tangga. Memang betul dengan Food Prep  sayuran bisa lebih bertahan lama, tapi beda-beda untuk tiap jenis sayuran. Lebih valid jika dipraktekkan sendiri ya... karena kebutuhan tiap rumah tangga berbeda-beda. Saya juga sudah lupa dengan isi mata kuliah itu hehe...

3. Isi kulkas jadi rapih.
Setelah sayuran dibersihkan, dicuci dan dipotong sesuai kebutuhan lalu dimasukkan per jenis ke kontainer makanan maka akan lebih mudah menatanya di kulkas. Selain itu juga bisa memaksimalkan fungsi ruang di kulkas dan lebih mudah mencarinya.

4. Mempercepat durasi memasak.
Bagi ibu yang punya bayi seperti saya, bisa memasak dengan cepat itu sangat menguntungkan hihihi.... Dengan menerapkan Food Prep, kalau mau masak tinggal ambil sayurannya dan "cemplung-cemplung". Tidak perlu lagi membersihkan, mencuci dan memotong.

5. Jadi semangat masak.
Beneran lho ini, walau saya belanjanya itu-itu saja, masaknya juga masih di seputar tumis-tumisan, tapi melihat isi kulkas yang lebih tertata itu jadi gak "bengep" lihatnya. Jadi seneng kan masaknya.

6. Lebih hemat uang belanja.
Apa iya? Belum saya hitung secara rinci sih...tapi dengan Food Prep, belanja sayuran tidak setiap hari lagi karena dengan tertatanya isi kulkas, maka akan mudah mengontrol mana yang masih mana yang habis. Nah ini bisa meminimalisir dan ngerem keinginan belanja sayuran yang tidak perlu. Bener kan ibu-ibu? Boros rasanya kalau tiap hari belanja sayuran.

7. Pada akhirnya secara global kita berkontribusi pada bumi dalam meminimalisir sampah...seneng kan rasanya.

Lebih jelasnya tentang Food Preparation bisa baca di blog nya mbak Atiit dan mbak Miunmiunan, menginspirasi pokoknya. Monggo langsung klik link nya. Ada juga ulasannya di Livingloving.

Nah, untuk Food Prep ala saya tidak sesempurna dan seindah milik  ibu-ibu di Instagram, saya masih ala kadarnya dan seadanya, belum bisa mengatur menu diawal juga. InsyaAllah dibahas di part 2 ya.

Rutin Mencatat Pengeluaran yuk

Dalam pengelolaan keuangan ada hal paling sederhan tapi kadang tidak dilakukan karena tidak sempat atau terlalu ribet atau malas yaitu menc...